Jumat, 13 Juni 2014

Tugas TOU 2 Minggu 4 (Listrik Pintar/ Listrik Prabayar)

LISTRIK PRABAYAR (LPB)
Tugas TOU 2 Minggu 4
Listrik Prabayar (LPB) adalah layanan terbaru dari PLN dengan berbagai kelebihan dalam mengatur penggunaan energi listrik melalui meter elektronik prabayar. Inovasi termutakhir yang berorientasi pada kenyamanan pelanggan ini merupakan wujud penghargaan kepada Anda pelanggan PLN. Lewat Prabayar, Anda lebih leluasa dalam mengendalikan pemakaian listrik, sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.  Dengan Stroom Steer Listrik Prabayar, menggunakan listrik menjadi Lebih Nyaman dan Lebih Terkendali.
Selama ini pelanggan PLN mendapat layanan listrik paskabar, yaitu Pelanggan menggunakan energi listrik dulu dan membayar belakangan, pada bulan berikutnya. Setiap bulan PLN harus mencatat meter, menghitung dan menerbitkan rekening yang harus dibayar Pelanggan, melakukan penagihan kepada Pelanggan yang terlambat atau tidak membayar, dan memutus aliran listrik jika konsumen terlambat atau tidak membayar rekaning listrik setelah waktu tertentu.
Mekanismetersebut di atas tidak dilaksanakan pada sistem listrik pintar (prabayar). Pada sistem listrik pintar, pelanggan mengeluarkan uang/biaya lebih dulu untuk membeli energi listrik yang akan dikonsumsinya. Besar energi listrik yang telah dibeli oleh pelanggan dimasukkan ke dalam Meter Prabayar (MPB) yang terpasang dilokasi Pelanggan melalui sistem ‘token’ (pulsa) atau stroom.
MPB menyediakan informasi jumlah energi listrik (kWh) yang masih bisa dikonsumsi. Persediaan kWh tersebut bisa ditambah berapa saja dan kapan saja sesuai kebutuhan dan keinginan Pelanggan. Dengan demikian, Pelanggan bisa lebih mudah mengoptimalkan konsumsi listrik dengan mengatur sendiri jadwal dan jumlah pembelian listrik. Dengan menggunakan Listrik Pintar, pelanggan tidak perlu berurusan dengan pencatatan meter yang biasanya dilakukan setiap bulan, dan tidak perlu terikat dengan jadual pembayaran listrik bulanan.
Keuntungan dari  Listrik Prabayar (LPB) :
·         Pemakaian listrik lebih terkendali
·         Tanpa ada sanksi pemutusan
·         Tanpa dikenakan denda keterlambatan
·         Tanpa Uang Jaminan Pelanggan
·         Tanpa ada pencatatan meter
·         Privasi tidak terganggu
·         Tidak dikenakan biaya beban bulanan
·         Kemudahan pembelian Token / STROOM
·         Pembelian disesuaikan kemampuan.
·         Tidak ada batas masa aktif (aktif selama kWH masih tersisa).
Keuntungan lainnya, pelanggan akan terbebas dari masalah kesalahan catat penggunaan listrik yang sering kali terjadi. Pelanggan juga  terbebas dari sanksi pemutusan telat bayar listrik. Bagi PLN sendiri, layanan ini sekaligus menjawab keluhan pelanggan selama ini tentang pembacaan meter yang salah oleh petugas PLN.
 Selain itu, pelanggan juga tidak perlu khawatir mati listrik mendadak, ada tanda-tanda bila Stroom akan habis. Berupa bunyi alarm (“bip bip”) setiap menit pada saat tersisa 5 kWh atau diatasnya pada kWh meter.
Bunyi alarm ini disatu sisi berguna kepada pemilik rumah sebagai "warning" disatu sisi lagi juga dianggap mengganggu. Misalnya bila muncul suara alarm cukup nyaring, bukan hanya mengganggu kita tetapi juga mengganggu tetangga. Sayangnya alarm tidak akan berhenti kalau belum melakukan pengisian token atau pulsa. Keuntungan lain, dengan menggunakan listrik prabayar pelanggan tidak dikenakan biaya abonemen lagi. Soal tarif, menurut PLN, sebenarnya tidak ada perbedaan tarif antara listrik pasca bayar dan prabayar. Bedanya jika menggunakan listrik prabayar itu tidak ada rekening mi-nimum sehingga kalau pemakaian rendah tidak kena rekening minimum.
Misalnya untuk daya 2.200 voltampere (VA), rekening minimumnya Rp 68 ribu. Jadi jika pelanggan pascabayar pemakaian listriknya di bawah Rp 68 ribu maka tetap kena tagihan rekening minimun Rp 68 ribu.
Sedangkan dengan listrik prabayar, bila pemakaian memang kecil maka tagihan rekeningnya bisa kurang dari Rp 68 ribu. Bahkan bila  rumah ternyata kosong dan tidak pakai listrik sama sekali tidak usah bayar. Intinya, prabayar tidak menggunakan rekening minimum.
Benarkah  lebih mahal?
Namun memang banyak konsumen yang merasa menggunakan listrik prabayar jauh lebih mahal. Mengapa? Salah seorang konsumen listrik prabayar mengaku dikenakan biaya Rp20.000 untuk pemasangan alat listrik prabayar. Kemudian diganti dengan pulsa/token 33 kWh.
“Kemudian kami membeli pulsa senilai Rp100 ribu melalui ATM. Nilai uang tersebut setara dengan 158 kWh setelah dipotong PPN dan administrasi bank senilai Rp5.000. Jadi biaya yang kami keluarkan Rp120.00 untuk 191 kWh( 33 kWh + 158 kWh), “ ujarnya.
Padahal menurutnya, jika dibandingkan dengan simulasi untuk tarif listrik pascabayar di website PLN untuk pemakaian 191 kWh dengan golongan tarif rumah tangga dan batas daya 900 VA hanya membutuhkan biaya Rp 105.145, itu pun sudah termasuk biaya beban.
Pengguna lain yang menambah daya listrik dengan listrik prabayar jaga harus mengeluarkan biaya ekstra. Misalnya mengganti sekering menjadi MCB membutuhkan dana Rp 200 ribu. Kemudian Rp 100 ribu digunakan ongkos pasang MCB plus mendapat pulsa awal Rp 20 ribu.  Agar tetap hemat PLN sendiri mengatakan tarif yang sama dikenakan untuk pengguna listrik prabayar maupun pascabayar. Namun bila ada pelanggan prabayar yang tetap merasa membayar lebih mahal, bisa jadi dikarenakan pemakaian yang berlebihan dan jauh dari hemat.
Secara umum, penghematan dalam listrik prabayar tidak jauh berbeda dengan penggunaan di pasca bayar. Pelanggan dapat melakukan langkah-langkah dalam menggunakan alat listrik.
·         Cek pemakaian KWH per hari, agar bisa memperkirakan kapan KWH habis agar listrik di rumah tidak padam gara-gara telat beli token/pulsa.
·         Selain itu dengan mengecek KWH, juga akan diketahui dan diperkirakan berapa kebutuhan listrik per-bulan dan langkah penghematannya.
·         Hindari penggunaan energi listrik pada waktu beban puncak (17.00 – 22.00),
·         Menyalakan alat listrik seperlunya dan bergantian serta
·         Permudah sinar matahari pagi dan sore memasuki ruangan.
·         Tetap gunakan lampu hemat energi dalam keseharian meskipun awalnya membeli lebih mahal.
·         Memilih elektronik di rumah tangga yang lebih hemat energi harus tetap dilakukan.  
·         Nyalakan televisi, radio dan tape recorder bila benar-benar ingin ditonton dan didengarkan dan segera matikan bila tidak digunakan. Begitu pula peralatan rumah tangga lain, terutama yang membutuhkan banyak energi sebut saja AC, magic com dan mesin cuci. 


Sumber:
1.      http://www.pln.co.id/ntb/?p=108
2.      http://www.pln.co.id/?p=501

3.      http://listrikindonesia.com/hemat_dengan_listrik_pra_bayar_395.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar