LISTRIK PRABAYAR (LPB)
Tugas
TOU 2 Minggu 4
Listrik Prabayar (LPB) adalah
layanan terbaru dari PLN dengan berbagai kelebihan dalam mengatur penggunaan
energi listrik melalui meter elektronik prabayar. Inovasi termutakhir yang
berorientasi pada kenyamanan pelanggan ini merupakan wujud penghargaan kepada
Anda pelanggan PLN. Lewat Prabayar, Anda lebih leluasa dalam mengendalikan
pemakaian listrik, sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Dengan Stroom
Steer Listrik Prabayar, menggunakan listrik menjadi Lebih Nyaman dan Lebih
Terkendali.
Selama ini pelanggan
PLN mendapat layanan listrik paskabar, yaitu Pelanggan menggunakan energi
listrik dulu dan membayar belakangan, pada bulan berikutnya. Setiap bulan PLN
harus mencatat meter, menghitung dan menerbitkan rekening yang harus dibayar
Pelanggan, melakukan penagihan kepada Pelanggan yang terlambat atau tidak membayar,
dan memutus aliran listrik jika konsumen terlambat atau tidak membayar rekaning
listrik setelah waktu tertentu.
Mekanismetersebut di
atas tidak dilaksanakan pada sistem listrik pintar (prabayar). Pada sistem
listrik pintar, pelanggan mengeluarkan uang/biaya lebih dulu untuk membeli
energi listrik yang akan dikonsumsinya. Besar energi listrik yang telah dibeli
oleh pelanggan dimasukkan ke dalam Meter Prabayar (MPB) yang terpasang dilokasi
Pelanggan melalui sistem ‘token’ (pulsa) atau stroom.
MPB menyediakan
informasi jumlah energi listrik (kWh) yang masih bisa dikonsumsi. Persediaan
kWh tersebut bisa ditambah berapa saja dan kapan saja sesuai kebutuhan dan
keinginan Pelanggan. Dengan demikian, Pelanggan bisa lebih mudah mengoptimalkan
konsumsi listrik dengan mengatur sendiri jadwal dan jumlah pembelian listrik.
Dengan menggunakan Listrik Pintar, pelanggan tidak perlu berurusan dengan
pencatatan meter yang biasanya dilakukan setiap bulan, dan tidak perlu terikat
dengan jadual pembayaran listrik bulanan.
Keuntungan dari Listrik
Prabayar (LPB) :
·
Pemakaian
listrik lebih terkendali
·
Tanpa ada sanksi
pemutusan
·
Tanpa dikenakan
denda keterlambatan
·
Tanpa Uang
Jaminan Pelanggan
·
Tanpa ada
pencatatan meter
·
Privasi tidak
terganggu
·
Tidak dikenakan
biaya beban bulanan
·
Kemudahan
pembelian Token / STROOM
·
Pembelian
disesuaikan kemampuan.
·
Tidak ada batas
masa aktif (aktif selama kWH masih tersisa).
Keuntungan lainnya,
pelanggan akan terbebas dari masalah kesalahan catat penggunaan listrik yang
sering kali terjadi. Pelanggan juga terbebas dari sanksi pemutusan telat
bayar listrik. Bagi PLN sendiri, layanan ini sekaligus menjawab keluhan
pelanggan selama ini tentang pembacaan meter yang salah oleh petugas PLN.
Selain
itu, pelanggan juga tidak perlu khawatir mati listrik mendadak, ada tanda-tanda
bila Stroom akan habis. Berupa bunyi
alarm (“bip bip”) setiap menit pada saat tersisa 5 kWh atau diatasnya pada kWh
meter.
Bunyi alarm ini disatu
sisi berguna kepada pemilik rumah sebagai "warning" disatu
sisi lagi juga dianggap mengganggu. Misalnya bila muncul suara alarm cukup
nyaring, bukan hanya mengganggu kita tetapi juga mengganggu tetangga. Sayangnya
alarm tidak akan berhenti kalau belum melakukan pengisian token atau pulsa. Keuntungan
lain, dengan menggunakan listrik prabayar pelanggan tidak dikenakan biaya
abonemen lagi. Soal tarif, menurut PLN, sebenarnya tidak ada perbedaan tarif
antara listrik pasca bayar dan prabayar. Bedanya jika menggunakan listrik
prabayar itu tidak ada rekening mi-nimum sehingga kalau pemakaian rendah tidak
kena rekening minimum.
Misalnya untuk daya
2.200 voltampere (VA), rekening minimumnya Rp 68 ribu. Jadi jika pelanggan
pascabayar pemakaian listriknya di bawah Rp 68 ribu maka tetap kena tagihan
rekening minimun Rp 68 ribu.
Sedangkan dengan
listrik prabayar, bila pemakaian memang kecil maka tagihan rekeningnya bisa
kurang dari Rp 68 ribu. Bahkan bila rumah ternyata kosong dan tidak pakai
listrik sama sekali tidak usah bayar. Intinya, prabayar tidak menggunakan
rekening minimum.
Benarkah lebih mahal?
Namun memang banyak
konsumen yang merasa menggunakan listrik prabayar jauh lebih mahal. Mengapa?
Salah seorang konsumen listrik prabayar mengaku dikenakan biaya Rp20.000 untuk
pemasangan alat listrik prabayar. Kemudian diganti dengan pulsa/token 33 kWh.
“Kemudian kami membeli
pulsa senilai Rp100 ribu melalui ATM. Nilai uang tersebut setara dengan 158 kWh
setelah dipotong PPN dan administrasi bank senilai Rp5.000. Jadi biaya yang kami
keluarkan Rp120.00 untuk 191 kWh( 33 kWh + 158 kWh), “ ujarnya.
Padahal menurutnya,
jika dibandingkan dengan simulasi untuk tarif listrik pascabayar di website PLN
untuk pemakaian 191 kWh dengan golongan tarif rumah tangga dan batas daya 900
VA hanya membutuhkan biaya Rp 105.145, itu pun sudah termasuk biaya beban.
Pengguna lain yang
menambah daya listrik dengan listrik prabayar jaga harus mengeluarkan biaya
ekstra. Misalnya mengganti sekering menjadi MCB membutuhkan dana Rp 200 ribu.
Kemudian Rp 100 ribu digunakan ongkos pasang MCB plus mendapat pulsa awal Rp 20
ribu. Agar tetap hemat PLN sendiri mengatakan tarif yang sama dikenakan
untuk pengguna listrik prabayar maupun pascabayar. Namun bila ada pelanggan
prabayar yang tetap merasa membayar lebih mahal, bisa jadi dikarenakan
pemakaian yang berlebihan dan jauh dari hemat.
Secara umum,
penghematan dalam listrik prabayar tidak jauh berbeda dengan penggunaan di
pasca bayar. Pelanggan dapat melakukan langkah-langkah dalam menggunakan alat
listrik.
·
Cek pemakaian
KWH per hari, agar bisa memperkirakan kapan KWH habis agar listrik di rumah
tidak padam gara-gara telat beli token/pulsa.
·
Selain itu
dengan mengecek KWH, juga akan diketahui dan diperkirakan berapa kebutuhan
listrik per-bulan dan langkah penghematannya.
·
Hindari
penggunaan energi listrik pada waktu beban puncak (17.00 – 22.00),
·
Menyalakan alat
listrik seperlunya dan bergantian serta
·
Permudah sinar
matahari pagi dan sore memasuki ruangan.
·
Tetap gunakan
lampu hemat energi dalam keseharian meskipun awalnya membeli lebih mahal.
·
Memilih
elektronik di rumah tangga yang lebih hemat energi harus tetap dilakukan.
·
Nyalakan
televisi, radio dan tape recorder bila benar-benar ingin ditonton dan
didengarkan dan segera matikan bila tidak digunakan. Begitu pula peralatan
rumah tangga lain, terutama yang membutuhkan banyak energi sebut saja AC, magic
com dan mesin cuci.
Sumber:
1.
http://www.pln.co.id/ntb/?p=108
2.
http://www.pln.co.id/?p=501
3.
http://listrikindonesia.com/hemat_dengan_listrik_pra_bayar_395.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar