Jumat, 26 Oktober 2012

Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan

=> Pekembangan penduduk dunia
      Pada awal Masehi, jumlah penduduk dunia diperkirakan mencapai 200 juta jiwa. Pada tahun 1650 jumlahnya meningkat menjadi 550 juta jiwa. Dilihat dari laporan PBB, jumlah penduduk dunia sampai akhir 2002 telah mencapai 6.2 miliar jiwa. Dari jumlah tersebut, penduduk di negara-negara berkembang menjadi berjumlah ± 5 miliar jiwa.
Perkembangan secara umum penduduk dunia semakin besar dan diprediksikan pada suatu masa akan terjadi peledakan penduduk dunia karena banyaknya bayi yang lahir (baby boom). Kekhawatiran ini sudah mulai dipikirkan oleh para pemikir waktu diantaranya: Thomas Robert Malthus, Meadow, Warren Thompson dan Frank.

TABEL PENDUDUK TAHUN 1950 & 2008

China
562,579,779
China
1,333,207,572
USA
152,271,000
India
1,154,845,005
Russia
101,936,816
USA
304,838,948
Japan
83,805,000
Indonesia
238,567,492
Brazil
197,254,181
World
2,555,948,654
World
6,736,383,012
Populasi tahun 1950
Populasi tahun 2008










Perkembangan penduduk dunia tahu 1950-2008 mengalami perubahan yang kenaikan yang signifikan. Rata-rata setiap negara penduduknya bisa bertambah 2x lebih dari biasanya. Sedangkan perkembangan penduduk dunia bertambah 3x lipatnya. Jadi, pertumbuhan penduduk didunia berkembang sangat pesat.

Faktor Demografi yang mempengaruhi pertambahan atau  pengurangan penduduk di suatu wilayah atau negar.
1. Kematian (Moralitas)
    Kematian mempunyai beberapa jenis. Dua yang akan dijelaskan, yaitu:
    a. Tingkat kematian kasar (Crude Death Rate/CDR)
        Adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun. 
        Secara dinyakan tiap 1000 orang.
        Mempunyai rumus : CDR = D/P x K
      
        Dimana:   CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
                             D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
                             P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
                             K = Bilangan konstan 1000
    
  b. Tingkat kematian khusus ( Age Specific Death Rate)
       Adalah kematian yang dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, dan pekerjaan.
       Mempunyai rumus :   ASDRx = Dx/Px x 1000

       Dimana :   ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
                            Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
                             Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
                            1000 = Konstanta (k)

2. Kelahiran (Fertilitas)
    Pengukuran fertilitas tidak sesingkat dengan pengukuran kematian. Karena, fertilitas banyak berbagai alasan, yaitu: 
     1. Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyaknya bayi-bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati.
    2. Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun.
    3. Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang anak (tetapi meninggal hanya sekali).
  4. Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja. Tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.

3. Migrasi 
    Adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Migrasi dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

      a. Migrasi Nasional (Perpindahan dalam satu negara)
        Migrasi lokal terjadi apabila di suatu pulau telah kelebihan penduduk dan atau terjadi bencana alam yang dahsyat sehingga tempat tinggalnya tidak dapat dihuni lagi. Atau terjadi konflik yang mengharuskan penduduk tersebut pindah ke pulau lain.

       b. Migrasi Internasional (Perpindahan antar negara)
      Migrasi internasional biasa terjadi ketika di Negara tersebut sedang terjadi peperangan,  konflik, kekacauan politik yang terjadi di negaranya, atau terjadi kekurangan pangan sehingga memaksa penduduk tersebut bermigrasi ke Negara lain.


  Akibat dari Migrasi
  1. Urbanisasi (migrasi dari desa ke kota) 
  Walaupun urutannya sangat kecil, namun dapat mempengaruhi pola distribusi penduduk secara keseluruhan. Para urbanit kebanyakan terdiri dari golongan umur muda yang sangat produktif serta banyak inisiatifnya.
  2. Migrasi interegional di Indonesia 
   Kebanyakan dilaksanakan oleh mereka yang berumur produktif dan kreatifitas tinggi. Hal tersebut memungkinkan tingginya angka pertumbuhan penduduk serta tingkat laju pembangunan di luar Jawa. Di DKI Jakarta sebagai akibat dari adanya migrasi interegional pertumbuhannya menjadi sangat cepat.
  3. Migrasi antar negara di Indonesia 
    Adalah sangat kecil dari hasil sensus penduduk pada tahun 1971 sampai dengan 1980 migrasi masuk (immigrasi) hanya ada 0,61% dan migrasi ke luar (emigrasi) hanya sebesar o,57% per tahun. Sehingga akibatnya kurang nyata terhadap distribusi penduduk Indonesia. Walaupun migrasi dapat terjadi dalam dimensi nasional, regional, dan internasional, namun dipandang dari sudut sosiologi tidak ada perbedaan dasar antara migrasi nasional dan internasional (emigrasi dan imigrasi).

=> Struktur penduduk
     1. Jumah penduduk
     2. Persebaran penduduk
     3. Komposisi penduduk

=> Bentuk piramida 
      1. Piramida Stasioner
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah (seimbang). Contohnya adalah negara-negara Eropa Barat.
      2. Piramida Muda
Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda.
Contohnya adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India.
      3. Piramida Tua
         Suatu wilayah memiliki angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan tingkat kematian yang rendah. Piramida ini juga dicirikan dengan jumlah kelompok umur muda lebih sedikit dibanding kelompok umur tua. Contohnya adalah negara-negara yang sudah maju, misalnya Korea Selatan dan Amerika Serikat.

=> Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio)
     Adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun.


Sumber :

Kamis, 11 Oktober 2012

Ilmu Sosial Dasar (ISD)

1. Pengertian
Ilmu Sosial Dasar adalah ilmu yang menelaah masalah-masalah sosial khususnya diwujudkan oleh masyarakat dan menggunakan metode ilmiah dalam mempelajari manusia, termaksuk menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif.
Ilmu Sosial Dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena tidak mempunyai obyek dan metode ilmiah tersendiri dan juga tidak mengembangkan suatu penelitian sebagaimana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu sosial lainnya.

2. Tujuan
Sebagai Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU), ilmu sosial dasar mempunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar:
  • Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada di dalam masyarakat
  • Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya
  • Menyadari setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya mendekatinya mempelajarinya secara kritis-indisipliner
  • Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lainnya dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penangulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat 
Ilmu sosial dasar (ISD) dan Ilmu pengetahuan sosial (IPS) memiliki ilmu yang mempunyai perbedaan dan persamaan. Berikut penjabarannya
Perbedaan :
  1. Ilmu sosial dasar diberikan di Perguruan Tinggi, Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di sekolah dasar maupun sekolah lanjut.
  2. Ilmu sosial dasar merupakan mata kuliah tunggal, sedangkan ilmu pengetahuan sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan)
  3. Ilmu sosial dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedangkan ilmu pengetahuan sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual
Persamaan :
  1. Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidkan
  2. Keduanya bukan disiplin ilmu yang bisa berdiri sendiri
  3. Mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial
Sumber :