Jumat, 08 Maret 2013

CONTOH MANUSIA DAN KEBUDAYAAN DALAM KESEHARIAN


Contoh dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan yang sering kita lakukan menerapkan topik “Manusia dan Kebudayaan”. Hal itu dikarenakan, antara manusia dan kebudayaan adanya saling berkaitan dan ketergantungan satu sama lain.
Di Indonesia, banyak sekali kebudayaan yang hampir punah seiring perkembangan jaman. Misalnya dalam dunia musik, semakin lama musik dangdut dan kroncong mulai bergeser dengan musik korea atau sering disebut k-pop. Dengan keadaan yang seperti ini, seharusnya jenis-jenis musik yang ada tetap dikembangkan hingga mancanegara. Sehingga bisa menjadi identitas suatu bangsa atau negara itu sendiri.
Kebudayaan telat, merokok, buang sampah sembarangan, juga sepertinya telah menjamur dimasyarakat Indonesia saat ini. Karena seperti yang telah kita ketahui, disetiap trotoar ibukota kita dapatmenemukan sampah. Entah sampah bungkus permen, tissue, kertas, maupun botol minuman.
Taman-taman di ibukota pun juga banyak yang diberi tanda no smoking area hanya menjadi hiasan belaka. Karena banyak yang melanggarnya, seakan akan merokok menjadi budaya yang lumrah. Akan tetapi, rokok juga mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi penikmatnya maupun orang sekitarnya.
Contoh yang berikutnya yaitu kebudayaan makanan tradisional, misalnya tempe. Menurut masyarakat Indonesia, tempe adalah makanan untuk orang kalangan menengah kebawah. Akan tetapi, di luar Negara Indonesia, tempe menjadi makanan yang sangat mahal, dan digemari oleh masyarakat kalangan manapun.
Masih banyak lagi kebudayaan negative yang telah menjamur dikalangan masyarakat di Indonesia. Akan tetapi dari kebudayaan negative tersebut juga diimbangi dengan kebudayaan yang positif. Contohnya kebudayaan membuang sampah pada tempatnya, tidak merokok pada no smoking area, mematuhi peraturan lalu lintas, dan yang lainnya lagi.
Dari kebudayaan yang negative itu, seharusnya dimulai dari usia dini, untuk meminimalisir hal-hal yang kita ketahui negative positinya dari kebudayaan tersebut. Bisa memilah-milah hal yang baik dan buruk yang kita lakukan.

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


A.    Pengertian
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Ada pengertian kebudayaan yang dikemukakan oleh para pakar, berikut adalah beberapa pengertian tersebut :
1.      Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
2.      Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
3.      Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
4.      Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Jadi, manusia dan kebudayaan saling mempengaruhi. Karena setiap kumpulan manusia yang mempunyai adat istiadat yang dilakukan secara turun temurun, dapat dikatakan memiliki kebudayaan.
B.     Tujuan
Kebudayaan dalam kehidupan manusia memiliki keterkaitan yang sangat erat. Dimana setiap perkumpulan manusia sring terjadi kebiasaan yang dilakukan secara turun temurun yang menjadikan perilaku tersebut menjadi identitas kelompoknya.

            Manusia dan kebudayaan juga memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1.      Menjadi identitas suatu perkumpulan, sehingga dapat dikenali oleh masyarakat lainnya.
2.      Mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan orang-orang yang mempunyai kebiasaan yang berbeda dengan kita
3.      Dapat menambahkan wawasan pengetahuan dan kepedulian terhadap kebudayaan yang telah terbentuk sejak jaman dahulu

C.     Ruang Lingkup
Dalam keadaan hidup, manusia harus bisa survive dalam kehidupannya dengan berbagai cara. Saat ini dalam hal kebudayaan, masyarakat harus mampu menyaring budaya-budaya yang datang seiring berkembangnya moderenisasi teknologi.

Akan tetapi, bila ditelaah kembali masih ada masyarakat yang masih mempertahankan kebudayaan yang masih melekat seperti percaya mitos dan mistik, sikap suka berpura-pura, percaya terhadap takhayul, konsumerisme, suka meniru, dan lain sebagainya yang dapat menghambat perkembangan penerimaan kebudayaan baru atau dering disebut akulturasi kebudayaan.

Sikap etnosentrisme atau kecendrungan suatu kelompok untuk percaya begitu saja akan keunggulan / superioritas kebudayaan sendiri dan sikap senostrisme atau sikap yang lebih menyenangi pandangan/produk asing, yang ternasuk penghambat kemajuan kebudayaan. Selain itu ada hal yang lain dapat merubah cara pandang manusia terhadap kebudayaan yaitu pengaruh media komunikasi seperti televisi, radio, internet yang berdampak dalam hal cara pandang masyarakat terhadap ras, sehingga secara tak lansung mempengaruhi akal dan intelegensi, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku masyarakat sehingga terkendala memajukan kebudayaan sendiri.

Sumber :
1.      http://cumanposting.blogspot.com/2012/04/manusia-dan-budaya.html (7 Maret 2013)
2.      http://carapedia.com/pengertian_definisi_manusia_menurut_para_ahli_info508.html (7 Maret 2013)
3.      http://13pbr.blogspot.com/2012/04/pengertian-manusia-dan-lingkungan.html (7 Maret 2013)

Ilmu Budaya Dasar


A.    Pengertian
Ilmu Budaya dasar sering disebut juga Basic Humanities. Artinya pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Di Indonesia, lebih sering dikenal dengan istilah “The Humanities”. Kata tersebut berasal dari bahasa latin, yaitu humanus yang bisa diartikan manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diharapkan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar supaya manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
 B.     Tujuan
            Penyajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian jelaslah bahwa mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities). akan tetapi ilmu budaya dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan memperluas wawasan pemikiran serta kemarnpuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.

Ada berapa tujuan lainnya, yang membuat ilmu budaya dasar dibutuhkan menjadi Mata Kuliah Dasar umum (MKDU):
1.      Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
2.      Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk dapat memperluas pandangan mereka tcntang masalah kemanusiaan dan budaya, serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal terscbut.
3.      Mengusahakan agar mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dan negara, serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotaan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita amat dan condong mem-buat manusia spesialis yang berpandangan kurang luas. Matakuliah ini berusaha menambah kemampuan mahasiswa untuk menanggapi nilai-nilai dan masalah dalam masyarakat lingkungan mereka khususnya dan masalah seria nilai-nilai umumnya tanpa terlalu terikat oleh disiplin mereka.
4.      Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi, agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan dapat lebih lancar berkomunikasi. Kalau cara berkomunikasi ini selanjutnya akan lebih memperlancar pclaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang keahlian. Meskipun spesialisasi sangat penting, spesialisasi yang terlalu sempit akan membuat dunia seorang mahasiswa/sarjana menjadi terlalu sempit. Masyarakat yang percaya pada pentingnya modernisasi tidak akan dapat memanfaat-kan secara penuh sarjana-sarjana demikian, sebab proses modernisasi memerlukan orang yang berpandangan luas.
5.      Bisa mengenal lebih mendalam dirinya sendiri sebagai manusia maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja, misalnya pemikiran dan perasaannya.
6.      Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain sebagai bekal enting untuk pergaulan hidup.
7.      Bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia, serta tahu masalah perilaku manusia.
8.      Perlu tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih intens terhadap masalah-masalah pemikiran, perasaan, serta perilaku manusia, dan ketentuan yan menciptakannya.

C.     Ruang Lingkup
Ilmu Budaya Dasar atau basic humanities tidaklah identik dengan the humanities atau pengetahuan budaya yang mencakup keahlian filsafat dan seni yang dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian seperti seni sastra, seni tari, seni rupa, dan lain-lain. Jadi, Ilmu Budaya Dasar bukanlah ilmu tentang berbagai budaya, melainkan pengertian dasar dan pengertian umumnya tentang konsep-konsep dan teori-teori budaya yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah kebudayaan.

Perdebatan terhadap berbagai masalah budaya ini dilakukan dengan menggunakan berbagai pengetahuan budaya (the humanities), baik dengan menggunakan suatu keahlian (disiplin) ataupun dengan menggunakan pendekatan berbagai keahlian (interdisipliner). 

Beracuan pada kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar), kedua masalah pokok itu adalah :

a.    Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusian dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), Baik dari segi masing-masing keahlian (Disiplin), didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (Antar Bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
b.    Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat.
Kedua Pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar), Nampak jelas bahwa manusia menepati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai objek pengkajian, bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama, dan bagaimana pula hubungan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD, pokok-pokok bahasa yang dikembangkan adalah :
1.      Manusia Dan Harapan
©    Kepercayaan
©    Harapan

2.      Manusia Dan Kegelisahan
©     Keterasingan
©     Kesepian
©     Ketidakpastian
3.      Manusia Dan Tanggung Jawab Serta Pengabdian
©     Kesadaran
©     Pengorbanan
4.      Manusia Dan Pandangan Hidup
©     Cita-Cita
©     Kebijakan
5.      Manusia Dan Cinta Kasih
©     Kasih Sayang
©     Kemesraan
©     Pemujaan
6.      Manusia Dan Keindahan
©     Renungan
©     Kehalusan
7.      Manusia Dan Penderitaan
©     Rasa Sakit
©     Siksaan
©     Kesengsaraan
8.      Manusia Dan Keadilan
©     Kejujuran
©     Pemulihan Nama Baik
©     Pembalasan
Dari Kedelapan pokok bahasan itu termasuk dalam karya-karya yang tercangkup dalam pengetahuan budaya, perwujudan mengenai cinta, misalnya, terdapat dalam karya sastra, tarian, musik, filsafat dan lain-lainnya.
Masing-masing pokok bahasa dapat didekati dengan baik mengunakan cabang-cabang pengetahuan budaya secara sendiri-sendiri maupun secara gabungan cabang-cabang tersebut.

Sumber :
1.    http://abdirachmadi.blogspot.com/2012/03/pengertian-dan-tujuan-ilmu-budaya-dasar.html ( 7 Maret 2013)
2.    Widyosiswoyo, Supartomo. 2004. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia( 7 Maret2013)
3.    http://saddamhuseinritonga.blogspot.com/2012/03/pengertian-tujuan-dan-ruang-lingkup.html (7 Maret 2013)