Miracle In
Cell No.7 ( 7번방의
선물)
Sutradara : Lee Hwan-kyung
Produser :
1. Kim
Min-ki
2. Lee
Sang-hun
Penulis :
1. Lee
Hwan-kyung
2. Yu
Young-a
3. Kim
Hwang-sung
4. Kim
Yeoung-seok
Pemain :
1. Ryu
Seung-ryong (류승룡)
sebagai Yong-goo (용구)
2. Kal
So-won (갈소원)
sebagai Child Ye-seung (어린 예승)
3. Park
Shin-hye(박신혜)
sebagai Older Ye-seung (큰 예승)
4. Oh
Dal-soo (오달수)
sebagai So Yang-ho (소양호)
5. Kim
Jeong-tae (김정태)
sebagai Kang Man-beom (강만범)
6. Park
Won-sang (박원상)
sebagai Choi Chun-ho (최
천 호)
7. Jeong
Man-sik (정만식)
Sebagai Sin Bong-sik (신봉식)
8. Kim
Gi-cheon (김기천)
sebagai Elder Seo (서노인)
Rilis :
23 Januari 2013
Durasi :
127 menit
Bahasa : Korea Selatan / Korean
Film ini menceritakan betapa
lemahnya hukum disebuah Negara, dimana orang miskin dilemahkan serta mudah
dituduh untuk menutupi kebenaran. Bermula pada Yong-goo seorang yang memiliki
keterbelakangan mental dan sangat menyayangi anak perempuan satu-satunya,
Ye-seung, dituduh atas penculikan,
kekerasan seksual, hingga pembunuhan pada seorang anak kecil perempuan, anak
dari komisaris kepolisian. Semua itu terjadi karena sebuah tas /가방 sailor
moon. Ye-seung kecil sangat menginginkan tas tersebut, akan tetapi tas yang
dilihat setiap harinya dibeli oleh anak komisaris itu.
Atas
tuduhan tersebut Yong-goo pun masuk dalam penjara dan dimasukkan dalam sel
no.7. dalam sel tersebut terdapat Bong-sik (pencopet), Chun-ho dan elder Seo (penipuan),
Man-beom (perzinahan), leader (gangster/penyelundupan). Awal masuk sel,
Yong-goo dikucilkan, karena kebaikan hatinya menolong sang leader agar tidak
tertusuk pulpen, Yong-goo mendapat perhatian khusus dari leader sel tersebut.
Saat
ditanya keinginan apa yang Yong-goo inginkan, dia hanya memanggil nama anaknya
Ye-seung. Akhirnya dengan bantuan anak buah sang leader yang diluar penjara,
Ye-seung pun bisa masuk tanpa sepengetauan para penjaga penjara. Masuknya Ye-seung
menggunakan kardus roti membuat teman-teman satu sel-nya iri pada Yong-goo,
disisi lain mereka juga ketakutan karena telah menyelundupkan seorang anak ke
dalam penjara. Selama dua malam Ye-seung tidur dalam penjara, akan tetapi pada
malam ketiga ketika hujan Ye-seung pun katahuan oleh kepala sipir, akhirnya
Yong-goo pun diberi hukuman karena kesalahannya itu. Dia diletakan dalam ruang
sel sendirian terpisah dari teman-teman yang sebelumnya. Tiba-tiiba terjadi
kebakaran hebat ulah dari seorang napi, kepala sipir pun kewalahan dan terjebak
dalam kebakaran itu, karena kebakaran itu, semua napi yang ada dalam gedung itu
dievakuasi termasuk juga Yong-goo. Akan tetapi hanya Yong-goo yang memikirkan
keselamatan kepala sipir yang masih terjebak.
Kejadian
itu selesai keesokkan harinya, kepala sipir tersadar dari pingsannya. Dokter diklinik
tempat perawatannya itu mengatakan bahwa Yong-goo yang menolongnya. Hati kepala
sipir luluh akan kebaikan Yong-goo. Setelah keadaan penjara kembali normal,
semua berjalan dengan baik .
Karena
tak memiliki orang tua selain Yong-goo, Ye-seung dimasukkan dalam panti social anak.
Selama beberapa hari tidak masuk sekolah, nilainya pun menurun sampai akhirnya
guru Ye-seung mendatangi Yong-goo yang berada dalam penjara. Ibu guru dan
Ye-seung bertemu Yong-goo akan tetapi dibatasi oleh sebuah kaca transparan dan
hanya suara yang bisa berhubungan menggunakan alat. Ditengah pembicaraan, jam
menjengukpun telah habis, alat mengeluarkan suara tersebut juga dimatikan, akan
tetapi Yong-goo bersikeras melawan penjaga untuk menyalakannya. Ye-seung menangis
dari luar, kepala sipir hanya melihat miris dan kasihan dari balik pintu.
Karena
punya hutang budi, kepala sipir menganngkat Ye-seung menjadi anaknya dan tinggal bersama istrinya. Selama beberapa
hari setelah diadopsi, wajah Ye-seung terlihat ceria kembali, dan bertemu
ayahnya ditemani oleh kepala sipir. Keesokan harinya sepulang sekolah Ye-seung
meminjam hp temannya sebelum dijemput oleh ayah angkatnya, kepala sipir, dan
diperbolehkan masuk ke penjara untuk mengunjungi ayahnya. Pada saat itu
Bong-sik sedang merayu leader meminta untuk bayinya yang akan lahir dibawa
masuk sama seperti saat Ye-seung masuk dalam sel, akan tetapi sang leader tidak
memberikannya. Ye-seung pun memberikan hp pinjaman dari temannya tersebut untuk
menghubungi istrinya yang akan melahirkan. Karena didalam penjara sinyal hp
tidak masuk dalam ruangan, mereka berkerubun untuk mencari sinyal agar hp
tersebut bisa terhubung. Tak lama kemudian hp itu terhubung dengan nomor
tujuan, ditengah pembicaraan batery nya habis dan pembicaraan terputus setelah
Bong-sik mendengar jerit tangis anaknya. Satu sel pun bahagia mendengarnya,
Bong-sik sangat berterima kasih atas hp tersebut dan menyayangi Ye-seung.
Tanggal
sidang keputusan sudah ditetapkan, tetapi Yong-goo masih bersikap santai. Selama
beberapa hari sebelum sidang, mereka berenam membicarakan cara agar membuat
Yong-goo tidak bersalah dan keluar dari penjara, semua memperagakan reka adegan
ulang ketika kejadian didepan Yong-goo. Akhirnya semua menemukan titik terang,
Yong-goo menghapal semua adegan selama beberapa hari. Selang beberapa hari, dia
hapal semua kejadian yang akan diungkapkannya di depan hakim.
Hari
sidang pun tiba, Yong-goo ditempatkan pada ruang tunggu, tak lama kemudian pak
Komisaris kepolisian datang untuk mengancamnya, mengatakan jika dia tidak
berbohong, maka anak Yong-goo tidak akan selamat. Sidang pun berlangsung,
secara tiba-tiba Yong-goo mengucapkan maaf dan meminta perlindungan untuk putri
kesayangannya, Ye-seung, akhirnya Yong-goo dianggap bersalah dan dijatuhi hukuman
mati.
Selama
beberapa hari sebelum hukuman itu dijalankan, Ye-seung diperbolehkan uuntuk
mengunjungi ayahnya. Hari hukuman pun tiba, Ye-seung dipisahkan dari ayah,
semua penjaga juga ikut merasakan kesedihan tersebut.
Tahun
demi tahun berganti, Ye-seung yang dulu kecil sekrang telah dewasa. Dia meminta
data kesalahan ayahnya yang dihukum mati kepada ayah angkatnya. Setelah melewati
sidang yang cukup lama, akhirnya terbukti Yong-goo tidak bersalah dan namanya
dibersihkan dari sidang tersebut. Ye-seung pun senang, karena dia telah membatu
ayahnya meskipun ayahnya telah tiada.
Dari
film ini, kita dapat mengambil banyak hikmah, terutama terhadap keluarga miskin
dan kepada orang-orang yang memiliki banyak kekurangan seperti yang dialami
oleh karakter Yong-goo. Untuk cerita lebih lengkapnya, ada baiknya menonton
film hingga akhir, sehingga kita dapat menilai lebih jauh mengenai film ini dan
kita juga mendapatkan banyak perasaan sangat menyentuh yang ditayangkan.