Faktor-faktor penyebab
Perubahan organisasi dibedakan menjadi dua,antara lain:
-
Faktor Intern
a.
Perubahan
kebijakan lingkungan
b.
Perubahan tujuan
c.
Perluasan
wilayah operasi tujuan
d.
Volume kegiatan
bertambah banyak
e.
Sikap &
perilaku dari para anggota organisasi.
-
Faktor Ekstern
a.
Politik
b.
Hukum
c.
Kebudayaan
d.
Teknologi
e.
Sumber daya alam
f.
Demografi
g.
Sosiologi
Ciri-ciri pengembangan
organisasi:
1. Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan
perubahan organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang
tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
2. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan
terkena dampak perubahan yang akan terjadi.
3. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk
meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam
organisasi.
4. Mengandung
nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
5. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu
memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara
berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
6. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya
meningkatkan efektivitas organisasi.
Bila selama ini kita hanya mengenal pembelajaran pada tingkat individu dan kelompok, maka perkembangan manajemen telah mengenal pembelajaran organisasi (learning organization), yang secara sederhana dapat diartikan sebagai : organisasi yang secara terus menerus melakukan perubahan diri agar dapat mengelola pengetahuan lebih baik lagi, memanfaatkan tekhnologi, memberdayakan sumber daya, dan memperluas area belajarnya agar mampu bertahan di lingkungan yang selalu berubah.
Bila selama ini kita hanya mengenal pembelajaran pada tingkat individu dan kelompok, maka perkembangan manajemen telah mengenal pembelajaran organisasi (learning organization), yang secara sederhana dapat diartikan sebagai : organisasi yang secara terus menerus melakukan perubahan diri agar dapat mengelola pengetahuan lebih baik lagi, memanfaatkan tekhnologi, memberdayakan sumber daya, dan memperluas area belajarnya agar mampu bertahan di lingkungan yang selalu berubah.
Metode
Pengembangan Organisasi:
Ada
berbagai teknik yang dirancang para ahli, dengan tujuan meningkatkan kemampuan
berkomunikasi serta bekerja secara efektif, antar-individu maupun
antar-kelompok dalam organisasi. Beberapa teknik yang sering digunakan berikut
ini.
1. Sensitivity
training, merupakan teknik OD
yang pertama diperkenalkan dan ayang dahulu paling sering digunakan. Teknik ini
sering disebut juga T-group. Dalam kelompok kelomok T (singkatan training) yang
masing masing terdiri atas 6 – 10 peserta, pemimpin kelompok (terlatih)
membimbing peserta meningkatkan kepekaan (sensitivity) terhadap orang lain,
serta ketrampilan dalam hubunga antar-pribadi.
2. Team Building, adalah pendekatan yang bertujuan memperdalam
efektivitas serta kepuasaan tiap individu dalam kelompok kerjanya atau tim.
Teknik team building sangat membantu meningkatkan kerjasama dalam tim yang
menangani proyek dan organisasinya bersifat matriks.
3. Survey feedback. Dalam teknik sruvey feedback. Tiap peserta diminta
menjawab kuesioner yang dimaksud untuk mengukur persepsi serta sikap mereka
(misalnya persepsi tentang kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan mereka). Hasil
surveini diumpan balikkan pada setiap peserta, termasuk pada para penyelia dan
manajer yang terlibat. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan kuliah atau
lokakarya yang mengevaluasi hasil keseluruhan dan mengusulkan perbaikan
perbaikan konstruktif.
4. Transcational
Analysis (TA). TA berkonsentrasi
pada gaya komunikasi antar-individu. TA mengajarkan cara menyampaikan pesan yang
jelas dan bertanggung jawab, serta cara menjawab yang wajar dan menyenangkan.
TA dimaksudkan untuk mengurangi kebiasaan komunikasi yang buruk dan
menyesatkan.
5. Intergroup
activities. Fokus dalam teknik
intergroup activities adalah peningkatan hubungan baik
antar-kelompok.Ketergantungan antar kelompok , yang membentuk kesatuan
organisasi, menimbulkan banyak masalah dalam koordinasi. Intergroup activities
dirancang untuk meningkatkan kerjasama atau memecahkan konflik yang mungkin
timbul akibat saling ketergantungan tersebut.
6. Proses
Consultation. Dalam Process
consultation, konsultan OD mengamati komunikasi , pola pengambilan keputusan ,
gaya kepemimpinan, metode kerjasama, dan pemecahan konflik dalam tiap unit
organisasi. Konsultan kemudian memberikan umpan balik pada semua pihak yang
terlibat tentang proses yang telah diamatinya , serta menganjurkan tindakan
koreksi.
7. Grip OD. Pendekatan grip pada pengembangan organisasi di
dasarkan pada konsep managerial grip yang diperkenalkan oleh Robert Blake dan
Jane Mouton. Konsep ini mengevaluasi gaya kepemimpinan mereka yang kurang
efektif menjadi gaya kepemimpinan yang ideal, yang berorientasi maksimum pada
aspek manusia maupun aspek produksi.
8. Third-party
peacemaking. Dalam menerapkan
teknik ini, konsultan OD berperan sebagai pihak ketiga yang memanfaatkan
berbagai cara menengahi sengketa, serta berbagai teknik negosiasi untuk
memecahkan persoalan atau konflik antar-individu dan kelompok.
suber :
- http://dukhonajjib.blogspot.com/2013/05/proses-perubahan-organisasi.html
- http://diegomu.blogspot.com/2009/12/tahapan-proses-perubahan-organisasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar