Dalam kehidupan sehari-hari sering sekali kita temui
hal-hal yang menyangkut tentang masalah konflik dan perselisihan. Terutama
didalam keluarga. Pendapat atau argumentasi seorang anak dan orang tua biasanya
memiliki kecenderungan perbedaan yang cukup signifikan terutama dalam pola
pikirnya. Dibawah ini terdapat contoh kasus tentang perselisihan antara Ibu dan
anak serta teman dekat si anak.
Seorang anak yang bernama Astri (18 th) yang duduk
di bangku kuliah, sudah berteman baik dengan Putri (20 th). Persahabatan mereka
mulai terjalin sangat kuat ketika Astri diperkenalkan dengan seorang laki-laki
bernama Joni (27 th) yang bekerja pada perusahaan besar. Bahkan setiap malam
mereka berdua pergi hingga larut malam, hal itu membuat ibu-nya Astri berfikiran
buruk terhadap laki-laki tersebut. Ibunya Astri pun akhirnya melarang anaknya
untuk tidak boleh keluar malam. Hingga akhirnya Asri kabur ke rumah Putri. Ibu astri
pun menyuruh anaknya untuk pulang kerumah. Kemudian ibu Astri pun menemui Putrid
an menyuruhnya agar tidak mendekati Astri lagi lantaran Astri mulai berubah
ketika berteman dengannya.
Putri pun menceritakan pertemuannya dengan ibu-nya
Astri kepada Astri, Astri pun tidak percaya dan menuduh Putri berbicara yang
tidak-tidak tentang ibunya. Dan akhirnya Astri tidak meuruti kata ibu-nya dan
memendam rasa kesalnya hingga bertahun-tahun. Serta memendam kekesalannya
terhadap Putri hingga berlarut-larut.
Komentar:
1. Seharusnya Astri bisa menjaga diri untuk tidak
terbawa arus yang dilakukan oleh teman-teman yang baru dikenalnya.
2. Sudah seharusnya sorang ibu menghawatirkan perilaku
anaknya yang mulai berubah kearah yang lebih negative.
Saran;
1. Sebaiknya setiap tindakan yang dilakukan seorang
anak harus dibicarakan dahulu dengan orang tua agar tidak terjadi
kesalahpahaman.
2. Adanya keterbukaan pendapat antar orang tua dan
anak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar