Senin, 06 Mei 2013

Salah Paham antara Ibu, Aku, dan Temanku


Dalam kehidupan sehari-hari sering sekali kita temui hal-hal yang menyangkut tentang masalah konflik dan perselisihan. Terutama didalam keluarga. Pendapat atau argumentasi seorang anak dan orang tua biasanya memiliki kecenderungan perbedaan yang cukup signifikan terutama dalam pola pikirnya. Dibawah ini terdapat contoh kasus tentang perselisihan antara Ibu dan anak serta teman dekat si anak.
Seorang anak yang bernama Astri (18 th) yang duduk di bangku kuliah, sudah berteman baik dengan Putri (20 th). Persahabatan mereka mulai terjalin sangat kuat ketika Astri diperkenalkan dengan seorang laki-laki bernama Joni (27 th) yang bekerja pada perusahaan besar. Bahkan setiap malam mereka berdua pergi hingga larut malam, hal itu membuat ibu-nya Astri berfikiran buruk terhadap laki-laki tersebut. Ibunya Astri pun akhirnya melarang anaknya untuk tidak boleh keluar malam. Hingga akhirnya Asri kabur ke rumah Putri. Ibu astri pun menyuruh anaknya untuk pulang kerumah. Kemudian ibu Astri pun menemui Putrid an menyuruhnya agar tidak mendekati Astri lagi lantaran Astri mulai berubah ketika berteman dengannya.
Putri pun menceritakan pertemuannya dengan ibu-nya Astri kepada Astri, Astri pun tidak percaya dan menuduh Putri berbicara yang tidak-tidak tentang ibunya. Dan akhirnya Astri tidak meuruti kata ibu-nya dan memendam rasa kesalnya hingga bertahun-tahun. Serta memendam kekesalannya terhadap Putri hingga berlarut-larut.

Komentar:
1. Seharusnya Astri bisa menjaga diri untuk tidak terbawa arus yang dilakukan oleh teman-teman yang baru dikenalnya.
2. Sudah seharusnya sorang ibu menghawatirkan perilaku anaknya yang mulai berubah kearah yang lebih negative.
Saran;
1. Sebaiknya setiap tindakan yang dilakukan seorang anak harus dibicarakan dahulu dengan orang tua agar tidak terjadi kesalahpahaman.
2. Adanya keterbukaan pendapat antar orang tua dan anak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar