Gejala awalnya berupa nyeri dada yang disebut angina
pectoris, yaitu suatu sindrom klinis berupa serangan nyeri dada. Sejauh ini,
penderitanya lebih banyak orang dewasa - terutama pria - yang tidak menjalankan
pola atau gaya hidup sehat.
"Kasus yang paling banyak terjadi adalah pasien tidak
cepat memeriksakan diri meski sudah mengalami gejala-gejala tadi. Jadi jika
Anda tiba-tiba merasa nyeri dada, sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik apa
pun termasuk melakukan hubungan seksual. Secepatnya pergi ke rumah sakit untuk
ditangani oleh ahli jantung atau dokter bagian kardiovaskular," saran
dokter Femmy Nurul Akbar, SpPD yang ditemui disela-sela tugas prakteknya
sebagai Spesialis Penyakit Dalam di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta
Selatan.
Angina terjadi saat istirahat dan terus menerus, biasanya
lebih dari 15 menit. Angina mengalami peningkatan dengan semakin lama waktu
nyerinya atau lebih mudah tercetus.
Melalui sebuah jurnalnya, Guru Besar Bidang Ilmu Penyakit
Dalam FKUI, Prof. DR. dr. Teguh Santoso, SpPD, menyarakan agar pasien segera
mendapatkan pertolongan tidak lewat dari 15 menit setelah serangan nyeri
pertama.
Variasi rasa nyerinya, menurut Profesor Teguh, dada seperti
ditekan, diremas-remas yang rasanya menjalar ke leher dan lengan, atau merasa
terbakar dengan sesak napas dan keringat dingin. Keluhan dapat merambat ke
kedua rahang gigi, bahu, serta punggung. Lebih spesifik, ada juga yang disertai
kembung pada ulu hati seperti maag.
Sumber masalah sesungguhnya hanya terletak pada penyempitan
pembuluh darah jantung (vasokonstriksi). Penyempitan tersebut menyebabkan
sebagian jantung tidak mendapat oksigen dan nutrisi yang cukup, sehingga
pasokan darah ke jantung pun tidak seimbang. Kondisi ini akhirnya mengakibatkan
kerusakan pada otot jantung yang dapat menyebabkan kematian.
Prof. Teguh mengatakan, satu-satunya pencegahan yang dapat
dilakukan hanyalah melonggarkan sumbatan yang terjadi, yaitu dengan memberikan
obat antiplatelet (sel pembeku darah) dan anti koagulan. Atau mengantisipasi
ketidakseimbangan suplai oksigen dan kebutuhan oksigen ke jantung dengan nitat,
betabloker, dan kalsium antagonis.
"Obat antiplatelet yang paling murah dan gampang, ya
aspirin. Selain bermanfaat sebagai pertolongan pertama mengatasi nyeri, obat
ini juga untuk melonggarkan kembali pembuluh darah yang tersumbat. Kalau
berdasarkan hasil diagnosa dokter Anda menderita gangguan jantung, sebaiknya
membawa tablet antiplatelet ke manapun Anda pergi, sebagai pertolongan awal
sebelum ke rumah sakit. Berikutnya, ikuti semua saran dokter dalam hal
pengobatan medis dan pola hidup sehat. Kesembuhan Anda, tergantung pada
kepatuhan Anda pada dokter yang menangani," tegas dokter Femmy.
info yang sangat bermanfaat kak
BalasHapusjual parfum online