Contoh pengambilan keputusan yang paling berat dalam
hidup anda.
Tugas kali ini, saya akan menceritakan sedikit
pengalaman yang pernah saya alami. Kejadian itu terjadi ketika masih berada di
bangku SMA. Tepatnya 2012 aku harus lulus dari sma dan mulai memikirkan PTN
mana yang akan aku singgahi untuk meneruskan cita-cita. Sebenarnya aku lebih
menyukai dunia tentang hewan, lebih tepatnya tentang kesehatan. Dan disetiap
tryout yang diadakan oleh instasi manapun, aku selalu menyisipkan kedokteran
hewan berada pada posisi pertama pilihanku. Akan tetapi semua musnah harapanku
untuk menjadi dokter hewan ketika kedua orangtuaku melarang agar aku tidak
mengambil jurusan kedokteran hewan. Yang semula disetiap tryout nilai yang
dapatkan selalu diatas rata-rata nilai yang diterima, mendadak nilai tersebut
merosot jauh hingga melampaui batas maksimal dimana aku tidak akan mendapatkan
nilai tersebut lagi. Setelah aku membicarakan nilai dengan orangtuaku, aku pun
diperintahkan agar tidak memilih jurusan yang aku inginkan, melainkan jurusan
yang orangtuaku inginkan.
Akan tetapi seluruh sahabat dan teman-temanku
menyarankan agar aku membujuk orangtuaku agar aku dapat memilih kedokteran
hewan. Mulai dari kalimat “emang yang mau kuliah siapa sih? Kok dihalang-halangin”,
“coba aja bujuk lagi aja, mungkin bisa berhasil”, semua sudah aku lakukan
hingga akhirnya orangtuaku lebih memilih hanya mencoba saja. Alhasil semua PTN
yang mengadakan seleksi aku coba, sampai-sampai semua yang aku coba semua
memenuhi persyaratan dan aku diterima. Sempat bimbang juga kedua orangtuaku
atas semua percobaan tersebut, mereka pun memutuskan agar aku tidak mengambil
PTN yang berada diluar kota dan harus mengambil jurusan kebidanan.
Akan tetapi setelah aku membicarakan mengenai
jurusan yang diinginkan oleh orangtuaku dengan keluarga besar dari papaku,
pakdeku menolak dan melarangku untuk mengambil jurusan tersebut. Setelah
diketahui alasannya, kedua orangtuaku pun mulai menerima saran tersebut dan
melepaskan semua kelanjutannya padaku. Dari semua usaha yang telah aku lakukan
sebelumnya untuk mendapatkan kedokteran hewan pun semua sia-sia, dan akhirnya
pilihanpun kembali kepadaku. Aku pun juga sempat bingung karena pilihan
pertamaku sudah musnah begitu saja. Untungnya SNMPTN belum dilaksanakan, jadi
aku bisa sedikit bernafas lega. Walaupun begitu, aku tetap didoktrin agar aku
tidak memilih PTN diluar kota dan menghilangkan kedokteran hewan dari dari
daftar jurusan yang aku inginkan. Karena aku putus asa akhirnya dengan terpaksa
aku hanya memilih jusuasn system infomasi UI, walaupun aku tau kemampuanku
tidak bisa diharapkan untuk masuk kesana. Dan aku tidak mendapatkan keinginanku
dan keinginnan kedua orangtuaku. Akhirnya aku dan orangtuaku memilih UG sebagai
pelabuhan untuk aku meneruskan belajar. Walaupun pada pertama kali aku sempat
berpikir kalau aku salah masuk jurusan, pada akhirnya aku dapat mengikuti alur
yang berjalan.
Dari kisah yang sudah saya ceritakan, menurut saya
pengambilan keputusan yang paling berat dalah ketika pilihan saya dan pilihan
kedua orang tua saya berbeda, sehingga saya harus memilih pilihan kedua orang
tua saya. Karena saya memiliki prinsip agar tidak pernah mengecewakan kedua
orangtua saya, walaupun pada akhirnya pilihan saya hanya menjadi sebuah kenangan
indah yang tidak pernah dirasakan. Dan juga keputusan yang paling berat apabila
saya harus memilih 2 pilihan, diantaranya ada pilihan orangtua.